Begitu mendekati Desa Wolotopo, dari
kejauhan nampak perkampungan Wolotopo yang antik di atas lereng bukit
lengkap dengan tumpukan batu yang disusun tinggi sebagai penyokong
bangunan. Setibanya di desa ini, tentu saja suguhan wisata desa adat dan
sejarah akan menjadi suatu pengalaman yang penuh kesan. Budaya dan adat
masih begitu kental terasa di kawasan perkampungan tradisional ini.
Belum lagi pemandangan dan keunikan arsitektur bangunan tua yang masih
terjaga dan lestari hingga hari ini.
Anak-anak tampak bermain di halaman
bersama yang berada ditengah-tengah sejumlah rumah. Tampak batu-batu
menhir di halaman yang tidak terlalu luas tersebut. Ibu-ibu rumah tangga
menyibukkan diri dengan menenun kain ikan khas Flores
yang indah dengan beragam motif dan warna. Anda dapat menyaksikan
kegiatan mereka menenun dengan cara dan alat yang tradisional. Anda
tentunya dapat membeli kain ikat tersebut di desa ini dengan harga yang
lebih murah dibandingkan dengan yang ada di toko.
Pusat dan tempat utama yang wajib
dikunjungi setibanya di Desa Wolotopo adalah tentu saja kawasan di atas
bukit dimana terdapat rumah adat kuno dan kuburan kuno lengkap dengan
menhir dan batu sesajinya. Setibanya di atas bukit ini, nuansa sakral
dari tempat yang kerap menjadi tempat diadakannya upacara adat ini akan
berpadu dengan keindahan alam yang memesona.
Memandangi Matahari terbit dan
tenggelam dari bukit ini sudah menjadi buah bibir di kalangan wisatawan
karena keindahannya. Pemandangan pemukimam Wolotopo di bawahnya juga
cukup menarik untuk diabadikan baik dengan kamera Anda atau sekedar
disimpan dalam kotak ingatan. Keindahan alam tersebut dibingkai pula
dengan pemandangan ke lepas pantai selatan. Gunung Iya yang berdiri
anggun di tengah laut Flores adalah keindahan lain yang turut menambah-nambah pesona desa wisata Wolotopo.
Wolotopo juga berada hanya sekira 6
kilometer dari Desa Ndona. Desa ini sangat populer karena produksi tenun
ikatnya. Ada Pantai Mbu U yang terletak di Kecamatan Ndona. Di pantai
ini, pemandangannya juga indah meliputi menyaksikan Gunung Meja, Gunung
Iya, serta Pulau Koa, atau menyaksikan Matahari tenggelam.
0 komentar:
Posting Komentar